Sunday, November 02, 2008

KEMISKINAN
Diperangi, bukan dipelihara
BKM 1

Sudah biasa kita menyaksikan kemiskinan di sekitar kita. Terlalu biasa sehingga kita tidak berusaha untuk menghilangkannya dari muka bumi. Memang ada kisah bahwa Nabi melihat penghuni surga mayoritas adalah kaum miskin, namun Nabi juga mewanti-wanti bahwa kemiskinan dekat dengan kekufuran. Mungkin yang dilakukan Profesor Yunus tidak berangkat dari peringatan Rasulullah tersebut. Dia hanya ingin mengangkat martabat kaum miskin sehingga bisa ikut andil dalam perputaran ekonomi dunia, tidak hanya sebagai penonton.
Dari bukunya, "Bank Kaum Miskin" terbitan Marjin Kiri, Profesor mengisahkan sepak terjang Grameen Bank dalam memerangi kemiskinan. Awalnya dia hanya merasa tidak nyaman ketika Universitas tempat dia mengajar tampak tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Di dalam kampus dia mengajar tentang teori ekonomi dan segala tetek bengeknya, namun di sekitar kampus, tanah tandus dan kelaparan sudah dianggap biasa tanpa ada usaha untuk mengubahnya. Dari situlah awal dia bergerak. Setelah mengetahui bahwa kelaparan berasal dari ketidakmampuan masyarakatnya dalam mengelola lahan tandus, dia lalu berusaha menyadarkan masyarakat bahwa lahan tandus masih bisa ditanami oleh padi varietas unggulan yang dikembangkan di Filipina. Dia lalu mempraktekkannya dengan menanam menggunakan metode alur lurus dengan jarak antara yang sama agar hasilnya bagus meskipun banyak yang mencibir metode itu.
Profesor tidak tahu cara menanam padi. Dia belajar dengan cara terjun langsung ke masyarakat, bertanya sana-sini kepada yang berpengalaman dan mempraktekkannya tanpa membaca dari buku.

No comments: